Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Dialog mimpi

"Kenapa kamu mau jadi penulis ?, jadi penulis itu nggak banyak duitnya loh..." "Aku ingin jadi penulis bukan karena uang, aku suka menulis, karna...aku percaya, menulis adalah cara untuk mengabadikan cerita. Terlalu sayang kalau cerita yang aku punya aku abaikan gitu aja, kalau bisa diabadikan, ya kenapa nggak ?!?" "Emang... kamu mau nulis cerita mu yang tentang apa ?" "Tentang...apa ya ?!?, ya banyak hal. Mulai dari hal penting samapai tentang aku ngupil pun mungkin akan aku ceritain, biar lucu. Hahaha " "Hahaha...belum kamu tulis aja ceritanya udah lucu, gimana kalau kamu tulis ?!?" "Gimana kalau aku tulis ?!? Pasti jelek. Iya kan gitu maksudnya ?!?. Huh" "Loh...kok pesimis sih" "Bukan pesimis sih... mungkin lebih tepatnya realistis. Lagian terlalu tinggi nggantungin harapan itu bisa terlalu sakit kalau jatuh. Aku takut jatuh :" " "Tanding aja belum kok malah udah takut sih. Jangan dong.

Terkenang seperti hujan

Entah kau membaca tulisan ini atau tidak, yang jelas aku tulis ini untuk mu, sang senja yang membisu. Akhir tahun menjelang,  hujan tak lagi datang dengan jarang. Mendung kini sering muncul dan kau tau ?!? Saat-saat seperti ini lah Partikel rindu jauh lebih sering bertebaran. Kali ini angin lebih kencang berhembus, menerpa keras wajah ku yang memelas, memaksa ku mengingat masa lalu antara aku dan kamu. Apa kau masih ingat ?? Ketika aku berdiri di depan kelas ku berjam-jam demi menunggu mu lewat di hadapan ku yang hanya tak lebih 10 detik lamanya. Demi itu pun percikan air hujan yang samar-samar mengenai wajah dan tubuh ku aku abaikan. Demi itu pun  genangan air yang mulai membasahi sepatu hingga kaki ku aku abaikan. Demi itu pun konsekuensi bermalam minggu di rumah sakit, aku abaikan. Dan masih tetap aku abaikan hingga aku menyadari bahwa yang ku lakukan selama itu hanya sia-sia belaka. 2 bulan, selebihnya itu hanya kisah mengambang, ketika kau meminta ku untuk memperkenalkan siap

Rindu

Dan resah mu mulai berhamburan malam ini. Timbul tanya tentang kabar yang lama tak terdengar. Adakah seselah rindu diantara siang dan petang (?). Adakah nama ku masih terdengar (?) Kau sebut dalam pelan. Tentang mu mulai bermunculan. Datang tak tertaha, tak berhenti hingga mati. Petang tiba dan kabar mu tak terdengar, lagi. Adakah rindu di sana (?) Bertengger mesra di ranting rasa. Bercabang, bermacam dan beraneka. Adakah Aku?!? Diantara dia dan mereka ?!? Masih kah Aku?!? Diatar yang baru dan yang lama ?!? Kau dengar semboyan Tuhan (?) Akan dipertemukan yang layak dipertemukan. Akan tak akan pergi yang tak pantas pergi. Dan akan ku percayai Kepada Dia, Tuhan tanpa dusta.